Untuk memandu Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada Madrasah, Kementerian Agama akan menerbitkan 6 buku panduan, antara lain:
- Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pada Madrasah
- Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)
- Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA)
- Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajara Rahmatan lil Alamin (P5 PPRA)
- Panduan Pengembangan dan Contoh Modul Ajar Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab
- Panduan Pengembangan Implementasi Kurikulum Merdeka di Raudlatul Athfal (RA).
Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) ini memuat tentang (1) strategi implementasi, (2) pendampingan, dan (3) monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kurikulum pada madrasah. Pada bagian pertama, strategi implementasi, dijelaskan mengenai skema mekanisme implementasi Kurikulum Merdeka. Bagian ini memuat peran, tanggung jawab serta kewenangan masing-masing pihak yang terkait, mulai dari level madrasah hingga level Kementerian Agama Pusat. Dijelaskan pula tahapan IKM di madrasah serta berbagai kegiatan yang direkomendasikan agar dilakukan oleh madrasah demi memperkuat IKM, seperti mengikuti kegiatan sosialisasi, bimtek, maupun pelatihan IKM yang dapat diselenggarakan secara daring, luring maupun hibryd (kombinasi daring dan luring) maupun menggunakan platform, dengan substansi materi yang telah ditentukan. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan madrasah dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara terarah sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Agama, yaitu mengedepankan nilai-nilai religiusitas sebagai ruh yang mewarnai cara berpikir, bersikap dan bertindak para warga madrasah dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah.
Pada bagian kedua, panduan ini juga menjelaskan tentang kegiatan pendampingan yang ditujukan memberi penguatan dan bantuan teknis implementasi kurikulum merdeka pada madrasah, meliputi perencanaan dan pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM), perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian atau asesmen pembelajaran, serta hal-hal teknis lainnya yang dibutuhkan madrasah. Sedangkan pada bagian ketiga, panduan ini memuat tentang kegiatan monitoring dan evaluasi yang ditujukan untuk menjamin bahwa implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah berjalan optimal sesuai dengan harapan sekaligus untuk menguji efektivitas, efisiensi, relevansi, kelayakan (feasibility) rancangan, implementasi kurikulum dan pembelajaran pada madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka, yang melibatkan para pihak yang terkait.
Sebagaimana
maklum, bahwa Kurikulum Merdeka memberikan otonomi, kebebasan dan keluwesan
kepada madrasah dalam mengatur praktik pendidikan, agar berani melakukan
kreasi, inovasi dan terobosan dalam memajukan madrasah. Kehadiran panduan ini
diharapkan dapat menginspirasi madrasah dalam mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka pada Madrasah. Sebagai inspirasi tentu tidak rigit dan kaku. Madrasah
diberi keleluasaan untuk melakuan kreasi dan inovasi kurikululum untuk
mengakomodir karakteristik, kekhasan, kebutuhan dan visi-misi madrasah.
Madrasah
didorong untuk berani melakuan kreatifitas dan inovasi tanpa menunggu harus
lengkap dan sempurna segala persiapan dan kesiapan yang dimiliki demi memberikan layanan terbaik kepada peserta
didik di madrasah. Diharapkan madrasah berani dan tidak takut salah, asal tidak
secara sengaja melakukan kesalahan, karena bermula dari pengalaman kegagalan
akan dapat menjadi guru terbaik dalam kehidupan dan perbaikan selanjutnya. Panduan
implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah akan terus disempurnakan
berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai pihak. Sejalan dengan proses
evaluasi tersebut, panduan ini juga akan mengalami pembaruan secara berkala
sesuai kebutuhan.
1. Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pada Madrasah
إرسال تعليق