Testimoni Berbagi Pengalaman Selama Pelaksanaan Visitasi AKMI

 Testimoni Berbagi Pengalaman Selama Pelaksanaan Visitasi AKMI

Oleh : Afrizal Hasbi, M.Pd.

Tempat Tugas : MTs Jam’iyah Islamiyah Kabupaten Ogan Ilir

Provinsi Sumatera Selatan

 

Menjadi bagian dari kegiatan AKMI merupakan sebuah anugerah bagi saya. Semenjak bergabung bersama AKMI banyak pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan. Pada tahun 2022 saya mencoba ikut seleksi sebagai Instruktur Visitasi Tindak Lanjut hasil AKMI dan Alhamdulillah hasilnya sesuai harapan. Setelah mengikuti serangkaian seleksi saya menerima SK sebagai Visitor tindak lanjut hasil AKMI tahun 2022. Pada tahun 2023 ini saya kembali mengikuti seleksi dengan posisi yang sama sebagai Instruktur Visitasi Tindak Lanjut Hasil AKMI. Banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapatkan serta berbagai manfaat selama mengikuti kegiatan Visitasi AKMI yaitu sebagai berikut:

1. Ikut Berpartisipasi Bersama Kementrian Agama dalam Upaya Meningkatkan Mutu Madrasah

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia yang disingkat dengan AKMI merupakan salah satu upaya Kementrian Agama dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah. Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam berliterasi dan berpikir tingkat tinggi pada empat literasi yaitu Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains, dan Literasi Sosial Budaya. Menjadi Instruktur Visitasi Tindak Lanjut Hasil AKMI merupakan suatu kesempatan untuk turut serta dalam program yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama. Datang langsung ke Madrasah selain memotret langsung bagaimana AKMI di madrasah sasaran dan juga pelaksanaan tindak lanjutnya, sebagai Instruktur Visitasi juga dapat memberikan masukan kepada pihak madrasah dan meneruskan apa yang menjadi harapan madrasah kepada Kementrian Agama.

 

2. Meningkatkan Pengetahuan tentang Asesmen Madrasah

Tahapan seleksi sebagai Instruktur Tindak Lanjut AKMI yang diikuti tentunya membutuhkan kesiapan dalam pemahaman terhadap asesmen yang dilaksanakan pada AKMI. Serangkaian pembekalan yang diikuti dan juga materi yang dibagikan oleh para narasumber selalu kita pelajari tentunya memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang AKMI itu sendiri. AKMI sebagai asesmen diagnostik yang bertujuan untuk perbaikan pembelajaran dalam penguatan kompetensi literasi membaca, numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya, tentunya selaras dengan tuntutan pada Kurikulum Merdeka, dengan memahami AKMI secara tidak langsung memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam implementasi asesmen pada Kurikulum Merdeka di Madrasah.

 

3. Saling Berbagi (Sharing) Pengetahun dan Pengalaman Bersama Kepala dan Guru Madrasah Indonesia

Semenjak mengikuti kegiatan AKMI mulai dari seleksi, pembekalan dan pelaksanaan visitasi kita selalu bertemu dan berhadapan dengan para narasumber, peserta dan juga kepala dan guru madrasah. Pertemuan tersebut sangatlah berkesan, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tidak hanya sebatas AKMI saja namun hal-hal lain dalam upaya pengembangan madrasah, berbagai praktik baik yang diterapkan di madrasah dalam rangka saling menguatkan dalam upaya mewujudkan madrasah yang mandiri dan berprestasi. Kegiatan berbagi (sharing) informasi, pengetahuan dan pengalaman dilakukan juga melalui grup media sosial baik selama kegiatan pelatihan visitasi AKMI maupun setelah kegiatan selesai.

 

4. Mendapatkan Ispirasi dalam Upaya Mengembangkan Madrasah

Setiap madrasah tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Setiap madrasah mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan AKMI, ada yang mandiri dan ada juga yang masih menumpang. Dari cerita yang disampaikan pihak madrasah, dapat diperoleh informasi bagaimana madrasah berjuang dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Pengalaman dari masing-masing madrasah memberikan kesan tersendiri dan juga menjadi inspirasi untuk berbagi kepada madrasah lainnya dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di madrasah.

 

5. Memperluas Hubungan Silahturrahmi Sesama Insan Pendidik di Kementrian Agama

Melalui serangkaian kegiatan AKMI dapat menambah teman sesama pendidik dari berbagai wilayah di Indonesia. Melalui berbagai pelatihan baik secara tatap muka maupun daring dan juga grup media sosial dapat meningkatkan hubungan silaturahmi dan saling berbagi informasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam mendidik dan upaya peningkatan mutu madrasah khususnya kemampuan literasi siswa melalui AKMI.

 

6. Selama perjalanan Visitasi Menuju Madrasah Sasaran dapat Meningkatkan Kecintaan Pada Tanah Air dan Bangsa.

Saya berasal dari Kabupaten Ogan Ilir dengan madrasah sasaran berada di Kabupaten Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Musi Rawas Utara dalam Provinsi yang sama yaitu Sumatera Selatan. Sumatera Selatan terdiri dari 12 Kabupaten dan 4 Kota Administratif. Selama perjalanan pergi menuju madrasah sasaran saya melalui beberapa Kabupaten dan Kota yaitu Ogan Ilir, Prabumulih, Pali, Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Musi Rawas Utara. Ketika Pulang saya lewat jalur yang berbeda dengan melewati Kabupaten Musi Rawas, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Palembang. Selama perjalanan pergi dan pulang dari 16 Kabupaten Kota di Sumatera Selatan telah saya lalui 11 Kabupaten Kota, artinya sambil menyelam minum air, selama perjalanan pergi dan pulang saya dapat melihat keindahan dan keadaan alam Propinsi tempat saya tinggal. Hal ini merupakan pengalaman yang saya dapat selama melaksanakan Visitasi Tindak Lanjut Hasil AKMI. Melihat langsung keindahan alam selama perjalanan dapat menumbuhkan kecintaan pada tanah air dan bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

 

Gambar : Dokumentasi Visitasi AKMI

 

Pada akhirnya selama pelaksanaan visitasi saya bisa merasakan bahwa pihak madrasah telah berjuang dengan segala kemampuan yang ada dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan juga kemampuan literasi siswa madrasah. Berdasarkan hasil wawancara selama visitasi AKMI ada beberapa hal yang sama yang diharapkan oleh pihak madrasah yang dapat saya rangkum seperti berikut:

1. 90% Madrasah Ibtidaiyah belum memiliki perpustakaan dan sebagaian besar MI yang saya kunjungi belum memiliki jumlah buku bacaan yang memadai, sehingga bantuan buku-buku untuk bacaan siswa sangat diharapkan madrasah.

2. Belum memiliki ruang khusus dan peralatan komputer dalam pelaksanaan AKMI

3. Selain AKMI madrasah juga melaksanakan ANBK, harapan dari beberapa madrasah kiranya bagi madrasah tidak lagi melaksanakan ANBK karena  bentuk asesmen dan tujuannya hampir sama sehingga cukup AKMI saja yang dilaksanakan.

4. Sebagian besar madrasah yang dikunjungi masih memiliki keterbatasan anggaran dalam upaya peningkatan kemampuan literasi siswa. Madrasah swasta dengan jumlah siswa yang sedikit dan tentunya dana BOS yang sedikit juga tentunya alokasi dana BOS banyak digunakan untuk honor guru dan tenaga kependidikan. Kepada Madrasah yang seperti ini kiranya dapat diberikan bantuan BOS Afirmasi sehingga membantu madrasah untuk membuat program peningkatan literasi siswa.

BACA JUGA: