Menjadi Pendidik Abad 21 yang Efektif dan Sukses

Guru profesional abad 21 adalah guru yang mampu menjadi pembelajar sepanjang karir untuk peningkatan keefektifan proses pembelajaran siswa seiring dengan perkembangan lingkungan mampu bekerja dengan belajar dari dan mengajar kolega sebagai upaya menghadapi kompleksitas tantangan sekolah dan pengajaran, mengajar berlandaskan standar profesional mengajar untuk menjamin mutu pembelajaran serta memiliki kemampuan berkomunikasi baik langsung maupun menggunakan teknologi secara efektif dengan orang tua siswa untuk mendukung pengembangan sekolah. Untuk menjadi pendidik abad 21 yang efektif dan sukses guru perlu melakukan perubahan dalam hal karakteristik dan kepribadian yang lebih baik. Seperti yang telah kita ketahui bersama terdapat 5 tahapan yang perlu dilakukan jika ingin melakukan perubahan dalam hal karakteristik dan kepribadian yang lebih baik yaitu: (1) prakontemplasi, (2) kontemplasi, (3) persiapan, (4) tindakan, dan  (5) penguatan.


 

Bagaimana caranya agar seseorang dapat terus berkembang dari satu tahap ke tahap lainnya hingga mencapai tahap penguatan? Berikut ini akan dijelaskan tentang proses yang dapat dilakukan untuk mencapai tiap tahap perubahan tersebut. Terdapat 10 proses yang perlu dilakukan oleh seseorang untuk dapat melewati setiap tahap perubahan yaitu:

  1. Peningkatan kesadaran atau consensus raising 
  2. Kelegaan yang dramatis atau dramatic relief 
  3. Evaluasi ulang lingkungan atau environmetal re-evaluation 
  4. Evaluasi ulang diri atau self re-evaluation 
  5. Pembebasan diri atau self liberation 
  6. Pembebasan sosial atau sosial liberation 
  7. Pengkondisian balik atau counter conditioning 
  8. Control stimulus atau stimulus control 
  9. Pengendalian kemungkinan atau contingensi manajemen 
  10. Hubungan yang membantu atau helping relationship 

 

Proses pertama adalah peningkatan kesadaran atau consensus raising, meningkatnya kesadaran ini merupakan proses yang terjadi ketika seseorang menyadari sebab akibat dan cara penyelesaian dari suatu masalah. Biasanya seseorang menyadari masalahnya ketika mendapatkan umpan balik, konfrontasi, promosi melalui media atau mencari informasi terkait masalahnya.

 

Kedua adalah kelegaan yang dramatis atau dramatic relief, pada tahap ini mulai terjadi adanya peningkatan pengalaman emosional tetapi mulai muncul kelegaan ketika seseorang melakukan tindakan yang tepat. Beberapa cara yang biasanya dapat menggerakkan seseorang secara emosional adalah bermain peran, testimoni pribadi, promosi melalui media dan lain-lain.

 

Proses ketiga adalah evaluasi ulang lingkungan sekitar atau environmetal re-evaluation. Seseorang melakukan pemeriksaan bagaimana dampak yang terjadi ketika perilakunya muncul maupun tidak muncul. Pemeriksaan ini dapat berupa pemikiran maupun perasaan dari orang lain. Cara yang dapat dilakukan adalah berempati melihat film dokumenter mencari umpan balik sebelum lanjut ke proses berikutnya. Mari perhatikan hubungan yang terjadi antara tahapan dari perubahan dan proses perubahan melalui tabel berikut:


Peningkatan kesadaran kelegaan yang dramatis dan evaluasi ulang lingkungan terjadi pada tahap prakontemplasi dan kontemplasi. Pada postingan sebelumnya telah dibahas tentang kisah Pak Rino yang berusaha mengubah karakter dan kepribadiannya dalam mengajar. Untuk memperjelas gambaran mengenai pada tahap mana setiap proses ini terjadi, mari kita ikuti kembali kisah Pak Rino. Pada tahap kontemplasi Pak Rino tidak menyadari bagaimana seluruh siswa di kelas A dapat mengikuti remedial matematika. Pak Rino baru berusaha mencari tahu penyebabnya karena banyak siswa yang protes dan membuat dirinya tidak nyaman. Pada tahap kontemplasi ini mulai terjadi peningkatan pengalaman emosi. Pak Rino membayangkan dirinya menjadi siswa dan dengan membayangkan tersebut Pak Rino menyadari bahwa bukan kemampuan siswanya yang bermasalah tetapi siswanya yang takut karena sering dimarahi. Di sini Terjadi peningkatan kesadaran oleh Pak Rino, kemudian Pak Rino melakukan evaluasi ulang lingkungan dengan membayangkan apabila ia yang menjadi siswanya pasti timbul kecemasan sehingga siswanya tidak berani bertanya. Setelah mengetahui penyebabnya ia tidak lagi merasa khawatir dengan masalah tersebut karena ia telah mengetahui akar permasalahannya yaitu sikapnya yang terlalu galak. Di sini Terjadi kelegaan yang dahsyat dalam diri Pak Rino. Sekarang mari lihat kembali tabel untuk melihat hubungan antara proses lainnya dengan tahapan perubahan proses lain yang terjadi dari prakontemplasi adalah evaluasi ulang diri dan pembebasan diri. Kedua proses ini sebenarnya terjadi sepanjang tahap perubahan. Di samping itu pembebasan sosial juga sebenarnya terus terjadi tetapi tidak nampak jelas perannya dalam tahap perubahan yang dialami seseorang karena tindakan ini berasal dari luar diri orang tersebut. 

 

Proses berikutnya atau yang keempat yaitu evaluasi ulang diri atau self evaluation seseorang melakukan pemeriksaan terhadap gambaran dirinya baik terhadap pemikirannya maupun perasaannya saat perilaku muncul maupun tidak muncul. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membayangkan ketika perilaku muncul atau tidak muncul, mengklarifikasi nilai atau value dari suatu tindakan. 

 

Proses berikutnya atau yang kelima adalah pembebasan diri atau self moderation. Ini merupakan proses dimana seseorang mulai memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat berubah. Keyakinan tersebut juga diiringi dengan komitmen yang dibentuk untuk mencapai perubahan. 

 

Tahap selanjutnya adalah proses pembebasan sosial atau sosial liberation. Pembebasan sosial terjadi ketika seseorang memperoleh peluang untuk berubah. Pembebasan sosial ini biasanya kurang tampak perannya secara langsung dalam tahapan perubahan yang dialami seseorang. Pembebasan sosial ini dapat berupa dukungan sosial, penyediaan fasilitas, maupun penegakan peraturan tertentu. Mari kita kembali pada kisah Pak Rino, untuk melihat gambaran proses evaluasi ulang diri, pembebasan diri dan pembebasan sosial. Evaluasi ulang diri terjadi ketika Pak Rino mulai memperbaiki pandangan Pak Rino terhadap kemampuan para siswa ketika Pak Rino mulai melakukan perencanaan dalam menghadapi para siswanya. Pada tahap tindakan proses pembebasan diri sedang terjadi dalam diri Pak Rino. Usaha Pak Rino tersebut juga semakin tampak karena adanya penilaian kinerja yang dilakukan oleh Kepala Sekolah setiap semesternya. Penilaian kinerja tersebutlah bentuk dari pembebasan sosial.

 

Proses berikutnya yaitu pengkondisian balik atau counter conditioning, control stimulus atau stimulus control, pengendalian kemungkinan atau contigensi manajemen, dan hubungan yang membantu atau helping relationship. Kita awali dengan melihat terlebih dahulu hubungan antara proses dan tahapan perubahan. Setelah seseorang berhasil melakukan tindakan perubahan maka selanjutnya adalah ia masuk ke tahap penguatan di mana ia akan berusaha untuk mempertahankan perilakunya dengan berbagai proses yaitu pengkondisian balik, control stimulus, pengendalian kemungkinan dan hubungan yang membantu terjadinya penguatan tersebut. 

 

Proses yang akan kita bahas berikutnya adalah pengkondisian balik atau counter conditioning ini ditandai dengan mulainya proses belajar perilaku yang sehat atau alternatif lain yang bisa dilakukan, hal tersebut guna menggantikan perilaku yang dianggap bermasalah selama ini. Contoh yang dapat dilakukan untuk mendukung pengkondisian balik salah satunya adalah perkataan positif pada diri sendiri.

 

Selanjutnya adalah kontrol stimulus atau stimulus kontrol kontrol. Stimulus adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk menjauhi dorongan untuk melakukan perilaku yang tidak diharapkan. Kontrol stimulus juga dapat dilakukan dengan menambahkan petunjuk-petunjuk yang dapat mendukung seseorang untuk melakukan perilaku yang diharapkan. Contoh perilaku yang dapat membantu mengendalikan perilaku adalah menghindar, merekayasa atau manipulasi lingkungan maupun bergabung dalam komunitas atau sering disebut juga kelompok yang saling menolong, saling membantu atau kelompok dukungan. 

 

Proses pengendalian kemungkinan atau contigensi manajemen, pengendalian kemungkinan ini meliputi dua bentuk pengendalian yaitu pengendalian ketika melakukan perilaku yang tidak diinginkan dan pengendalian ketika melakukan perilaku yang diinginkan. Pengendalian ini dapat berupa pemberian hukuman maupun hadiah sesuai perilaku yang dimunculkan, insentif maupun menyusun prosedur yang dapat mendukung perilaku yang diinginkan.

 

Proses terakhir yang perlu Anda lalui adalah hubungan yang membantu atau helping relationship. Dalam proses ini seseorang akan berinteraksi bersama orang yang dianggap dapat mengembangkan dirinya dengan kata lain terbentuk pola hubungan yang positif. Hubungan yang positif yang dimaksudkan adalah hubungan bersama dengan orang yang peduli, dapat dipercaya, terbuka dan menerima. Apabila dikombinasikan dengan hubungan yang bersifat positif maka proses perubahan akan cenderung dapat dipertahankan karena dukungan yang diterima. 

 

Untuk lebih memperjelas keempat proses tadi, mari kita kembali pada kisah Pak Rino. Upaya untuk mengubah diri Pak Rino tersebut didukung oleh guru-guru lainnya. Para guru memahami permasalahan Pak Rino, ada guru yang mengajarkan Pak Rino cara meredakan emosi dan ketika Pak Rino berhasil menghadapi siswanya para guru juga memberi apresiasi. Stimulus kontrol yang digunakan Pak Rino adalah metode pengendalian emosi yang diajarkan rekan guru. Setiap kali ada siswa yang mulai menyulut emosinya Pak Rino mengambil nafas dan menghembuskan nafas. Pak Rino baru akan bertindak setelah menghitung sampai 10. Pak Rino juga melakukan pengkondisian balik dengan bertanya mengenai bagian apa yang tidak dipahami dan berusaha untuk mendengarkan para siswa secara keseluruhan. Akibatnya setelah satu semester melangsungkan proses perubahan tersebut Pak Rino mulai terbiasa untuk menanggapi pertanyaan para siswa dengan bertanya kesulitan spesifik apa yang dirasakan dan tidak menyela perkataan siswa. Pak Rino juga menanggapi pertanyaan para siswa dengan tanpa amarah yang meledak-ledak. 

BACA JUGA:

Post a Comment

Previous Post Next Post